Psikologi Klinis

Psikologi klinis adalah cabang psikologi yang berfokus pada penanganan,penganalisisan, dan diagnosa penyakit-penyakit jiwa

Ruang Lingkup Psikologi Klinis

Psikologi klinis mengarah kepada masalah-masalah klinis yang muncul pada diri manusia.

Perilaku Abnormal

Perilaku abnormal adalah kekalutan mental dan melampaui titik kepatahan mental = dikenal sebagai nervous breakdown

Model Dan Kriteria Perilaku Abnormal

Penggambaran gejala dalam dimensi ruang dan waktu yang mencakup Ide-ide untuk mengidentifikasi gejala patologi

Cara Penyembuhan Perilaku Abnormal

Pendekatan biologis dalam penyembuhan perilaku abnormal berpendapat bahwa gangguan mental, seperti penyakit fisik disebabkan oleh disfungsi biokimiawi atau fisiologis otak

Sabtu, 28 April 2018

Peranan Psikologi Klinis Dalam Masyarakat

13 Peranan Psikologi Klinis Dalam Masyarakat


Hasil gambar untuk masyarakat animasi
Seperti kita ketahui psikologi klinis memiliki kaitan erat dengan jiwa manusia sehingga dapat memberikan pengaruh yang cukup besar dalam merubah individu dari yang awalnya terkena gangguaan dalam hal ini masalah gangguan jiwa pada manusia modern dan kini menjadi sehat kembali kejiwaannya, dari hal tersebut tentunya dibutuhkan psikolog klinis yang profesional di dalam bidangnya,
Pada masyarakat sendiri psikologi klinis adalah sebuah terapan dalam menentukan kapasitas dan juga karakteristik dalam tingkah laku seorang individu dalam penggunaan metode asesment, analisa , observasi dan juga pengujian fisik riwayat keberadannya di dalam masyarakat, hal tersebut juga dapat memberikan contoh agar individu dapat lebih menyesuaikan diri dengan cepat.
Dalam hal ini banyak bidang yang terkait di dalamnya seperti psikologi konflik dan juga pato psikologi yang memiliki kesulitan contohnya saja sebuah konflik, ketegangan dan juga hal yang dapat mengganggu keseimbangan di dalam dirinya.
Misalnya kasus sederhana yang bisa kita temukan di lingkungan kita, ada seorang mahasiswa yang memiliki beban tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya secara berulang-ulang dengan jangka waktu yang sangat panjang, secara tidak langsung hal tersebut dapat menimbulkan konflik dan kecemasan yang berlebihan di dalam dirinya, sehingga terjadilah sakit pada jiwanya.
Kasus yang seperti ini sangat sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari, dimana seorang mahasiswa mendapatkan tekanan psikologis, dan saat itu juga dia menceritakan hal tersebut kepada kerabatnya dekatnya agar mendapatkan solusi dan jalan keluar yang baik
Kasus sederhana diatas sudah bisa disebut pencerminan penerapan psikologi klinis dalam masyarakat. Sehingga secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi klinis merupakan proses dalam mempelajari orang-orang yang memiliki gangguan kejiwaan kemudian kita memberikan solusi dimana membuat individu tersebut kembali kepada kehidupan normalnya dan menjauh dari penyakit depresinya. Berikut dapat juga dijelaskan 13 peranan psikologi klinis dalam masyarakat diantaranya:
  1. Sebagai bahan penelitian
Hal ini tentunya diperlukan peranan psikolog dalam penegrjannya dari berbagai macam riset investigasi dalam mengkaji keefktivan dari pendekatan terapi atau konsultasi, dari penyebab trsebut diakibatkan dari kesalahan fungsi psikologis dan cara pengerjaan asessmen yang berbeda
  1. Konsultasi
Tentunya dalam melakukan konsultasi tidak hanya dapat dilakukan perorangan saja namun bisa juga dilakukan secara kelompok masyarakat, misalnya saja dalam suatu lingkungan penduduk akan mengkonsultasikan mengenai kemanan di lingkungan sekitar.
  1. Sebagai teknik observasi psikodiagnostik dan evaluasi
Yaitu dengan cara melakukan evaluasi terhadap lingkungan yang ada di sekitar dan hal ini juga sangat baik dilakukan dalam perkembangan kehidupan bermasyarakat dimana dapat menjauhkan gangguan kepribadian dalam psikologi klinis
  1. Mengajar
Misalnya di suatu lingkungan terdapat seorang individu yang memiliki ilmu lebih, tentu dapat membagi ilmu nya tersebut pada lingkungan masyarakat sekitar, agar terjalin hubungan erat antara satu individu dengan individu lainnya.
  1. Administrasi
Dalam melakukan administrasi ini dilakukan oleh seorang yang sudah kompeten di bidangnya contohnya saja seorang psikologis klinis dalam posisi manajerial sehingga akan menghasikan kinerja yang maksimal.
  1. Intervensi atau terapi konseling
Istilah yang umum digunakan di masyarakat adalah psikoterapi sehingga akan mendapatkan gambaran dalam membangun hubungan baik diantara pasien dengan terapis, cara pertama yang akan membuatnya nyaman untuk menuju cara atau tahapan selanjutnya,  dan sudah dipastikan akan berjalan dengan lancar nantinya, hal ini juga dapat membantu pasien  dalam mengeksplore mengenai dirinya, dari mulai terapis dan juga pasien melakukan kerja sama dalam pemecahan masalah.
Dimana seorang terapis mmeberikan sebuah stimulus dengan harapan pasien dapat memecahkan masalahnya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain  dan dapat dilakukan secara efektif untuk kedepannya.
  1. Sebagai sarana berkeluh kesah
Setiap orang pasti memiliki masalahnya masing-masing dan hal tersebut pasti berbeda antara satu dengan lainnya, tidak jarang seeorang individu membutuhkan sarana dalam mengeluarkan segala beban yang dirasakannya agar merasa lebih tenang dalam menjalani kehidupan nantinya, untuk itu peranan psikologi klinis memang sangat dibutuhkan di masyarakat karena dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh seorang individu agar menjadi seorang yang lebih sabar lagi.
  1. Pembentukan karakter
Umumnya karakter memang turunan dari orang tua, namun pembentukan karakter ini dapat berubah dan berkembang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya, untuk itu seorang individu perlu memiliki lingkungan yang positif agar dapat membentuk karakter yang postif pula.
  1. Modifikasi sikap
Yang dimaksud modifikasi sikap disini adalah melakukan perbaikan dan pembaharuan sikap dalam penggunaan psikologis klinis untuk ke arah yang jauh lebih baik lagi, atau bagaimana seseorang dapat menempatkan dirinya ke dalam lingkungan yang sesuai dengan yang di inginkannya.
  1. Bimbingan
Dalam sebuah kelompok masayarakat pasti membutuhkan seseorang yang dapat dijadikan panutan agar dapat membimbing anggota nya ke dalam siutuasi yang lebih baik, dalam psikologis klinis tentu hal ini sangatlah penting, agar tercipta liungkungan masyarakat yang teratur diubutuhkan bimbingan agar mendapatkan solusi dalam pemecahan setiap permasalahan yang dihadapinya.
  11. Coaching
Meski sifatnya hampir sama dengan bimbingan, namun coaching sendiri umumnya lebih privat diubandingkan dengan bimbingan, pada lingkungan masyarakat memang dibutuhkan coaching agar dapat membentuk masyarakat yang lebih baik lagi.
  1. Modifikasi tingkah laku abnormal
Merupakan sebuah tingkah laku abnormal  yang dimana dari semua aspek nya tidak sesuai dengan kaidah dan norma di dalam psikologi klinis ataupun sebuah kelompok komunitas dalam memodifikasi tingkah laku yang tadinya abnormal menjadi normal.
  1. Administrasi
Dalam melakukan administrasi ini dilakukan oleh seorang yang sudah kompeten di bidangnya contohnya saja seorang psikologis klinis dalam posisi manajerial sehingga akan menghasikan kinerja yang maksimal.
  1. Intervensi atau terapi konseling
Istilah yang umum digunakan di masyarakat adalah psikoterapi sehingga akan mendapatkan gambaran dalam membangun hubungan baik diantara pasien dengan terapis, cara pertama yang akan membuatnya nyaman untuk menuju cara atau tahapan selanjutnya,  dan sudah dipastikan akan berjalan dengan lancar nantinya, hal ini juga dapat membantu pasien  dalam mengeksplore mengenai dirinya, dari mulai terapis dan juga pasien melakukan kerja sama dalam pemecahan masalah.
Dimana seorang terapis mmeberikan sebuah stimulus dengan harapan pasien dapat memecahkan masalahnya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain  dan dapat dilakukan secara efektif untuk kedepannya.
  1. Sebagai sarana berkeluh kesah
Setiap orang pasti memiliki masalahnya masing-masing dan hal tersebut pasti berbeda antara satu dengan lainnya, tidak jarang seeorang individu membutuhkan sarana dalam mengeluarkan segala beban yang dirasakannya agar merasa lebih tenang dalam menjalani kehidupan nantinya, untuk itu peranan psikologi klinis memang sangat dibutuhkan di masyarakat karena dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh seorang individu agar menjadi seorang yang lebih sabar lagi.
  1. Pembentukan karakter
Umumnya karakter memang turunan dari orang tua, namun pembentukan karakter ini dapat berubah dan berkembang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya, untuk itu seorang individu perlu memiliki lingkungan yang positif agar dapat membentuk karakter yang postif pula.
  1. Modifikasi sikap
Yang dimaksud modifikasi sikap disini adalah melakukan perbaikan dan pembaharuan sikap dalam penggunaan psikologis klinis untuk ke arah yang jauh lebih baik lagi, atau bagaimana seseorang dapat menempatkan dirinya ke dalam lingkungan yang sesuai dengan yang di inginkannya.
  1. Bimbingan
Dalam sebuah kelompok masayarakat pasti membutuhkan seseorang yang dapat dijadikan panutan agar dapat membimbing anggota nya ke dalam siutuasi yang lebih baik, dalam psikologis klinis tentu hal ini sangatlah penting, agar tercipta liungkungan masyarakat yang teratur diubutuhkan bimbingan agar mendapatkan solusi dalam pemecahan setiap permasalahan yang dihadapinya.
  11. Coaching
Meski sifatnya hampir sama dengan bimbingan, namun coaching sendiri umumnya lebih privat diubandingkan dengan bimbingan, pada lingkungan masyarakat memang dibutuhkan coaching agar dapat membentuk masyarakat yang lebih baik lagi.
  1. Modifikasi tingkah laku abnormal
Merupakan sebuah tingkah laku abnormal  yang dimana dari semua aspek nya tidak sesuai dengan kaidah dan norma di dalam psikologi klinis ataupun sebuah kelompok komunitas dalam memodifikasi tingkah laku yang tadinya abnormal menjadi normal.

Sejarah Psikologi Klinis

SEJARAH PSIKOLOGI KLINIS


A.           PERIODE I      TAHUN-TAHUN AWAL
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan timbul pada akhir abad ke-19 di Eropa dan Amerika. Tiga perkembangan sosial menggerakkan roda perubahan ilmu pengetahuan.
1.      Revolusi industry
2.      Pertumbuhan ilmu pengetahuan yang pesat
3.      Pandangan baru mengenai sifat manusia
Laboratorium psikologi pertama yang didirikan oleh Wilhelm Wundt di Leipzig, Jerman, pada 1869, penerapan pengukuran dan statistic pada karakteristik manusia oleh Francis Galton di Inggris pada 1880an, dan Sigmund Freud yang mempublikasikan buku berlatar psikoanalisa berjudul The Interpretation of Dreams pada 1900 menarik minat banyak orang mengenai aspek-aspek psikologis dalam sakit mental dan pemahaman klinis.
Leightner Witmer merupakan orang pertama yang menggunakan istilah clinical psychology, mendirikan klinik psikologi, dan menerbitkan jurnal psikologi klinis yang pertama di University of Pennsylvania pada 1896. Witmer menyatakan bahwa metode-metode psikologi klinis penting dilibatkan ketika status pikiran individu ingin diketahui melalui  observasi, eksperimen, dan tritmen pedagogis/pendidikan diterapkan untuk menimbulkan suatu perubahan.
Tidak lama kemudian, banyak muncul klinik lain pun bermunculan. Dan semakin banyak rumah sakit mental yang mulai memasukkan psikolog kedalam daftar stafnya.
Awal abad ke-20 merupakan periode reformasi yang banyak melahirkan ide-ide baru. Di Amerika Serikat dan beberapa Negara lain, mulai disusun undang-undang yang membatasi tenaga kerja anak-anak. Dari tahun 1900 sampai 1920 banyak ditemukan alat-alat yang digunakan oleh para psikolog dan pekerja pelayanan kemanusiaan lain. Instrumen baru yang terpenting adalah tes intelegensi.
Skala intelegensi pertama kali dipublikasikan oleh Binet di Paris pada 1905. Selama perang dunia I para psikolog Amerika mengembangkan tes-tes intelegensi dengan memperluas penggunaan tes Binet. Dua produk yang dihasilkan saat itu adalah The Army Alpha dan The Army Beta.
Pada tahun 1904, Jung mengusulkan sebuah tes asosiasi untuk mengumpulkan makna-makna tak sadar manusia. Pada 1917, Woodsworth memproduksi sebuah kuisioner yang disebut Personal Data Sheet yang digunakan untuk menyaring tentara yang kaitannya dengan permasalahan psikiatris. Dan pada akhirnya, American Psychological Association pada 1919 membentuk bidang khusus dari organisasi induknya.

B.            PERIODE II : WAKTU KONSOLIDASI
Sekitar tahun 1909, muncul sebuah klinik bimbingan anak pertama yang didirikan oleh seorang psikiater bernama William Healy di Chicago. Namun, klinik ini menggunakan metode yang berbeda dari klinik milik Witmer. Saat itu psikologi dipandang sebagai sebuah speciality (bidang khusus) pendidikan daripada medis.
Perubahan besar terjadi saat usai perang dunia kedua (1945). Psikolog Amerika mulai banyak terlibat dalam pekerjaan rumah sakit bersama veteran militer. Saat inilah psikolog klinis mulai beralih fungsi dari bidang pendidikan ke bidang medis. Mulai banyak inventori tes (seperti inventori tes kepribadian) yang muncul. Contohnya Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), teknik proyektif, Rorschach Inkblot Test, TAT, Neuropsychological tests, dan Strong vocational Interest Blank

C.           PERIODE III : PERTUMBUHAN YANG PESAT
Selama dua atau tiga dekade setelah Perang Dunia II, psikologi klinis benar-benar menjadi profesi yang mandiri. Profesi-profesi kesehatan lain juga tumbuh dan menetapkan berbagai standar. [ara psikolog yang bekerja di setting medis menjadi terbiasa menggunakan bahasa dan spesifikasi DSM dalam mencatat kondisi psikopatologis pasien.

D.  PERIODE IV : PERKEMBANGAN YANG CAMPUR ADUK DAN PROLIFERASI PROFESIONAL
Pada awal periode ini sebuah penanda signifikan yang lahir dari studi masif tentang kebutuhan kesehatan mental orang Amerika adalah Community Mental Health Act, yang ditandatangani oleh Presiden John F. Kennedy. Undang-undang ini menetapkan kesehatan mental sebagai masalah nasional untuk pertama kalinya, dan peluang yang ditawarkan kepada psikolog klinis dan pekerja kesehatan  mental lainya pun meningkat tajam.  Seperti isu keehatan masyarakat dan pencegahan, dan sebuah bidang keahlian khusus yang disebut Community Psychology muncul pada akhir 1960-an. Mereka menyatakan bahwa banyak klinisi tidak memberikan perhatian pada kekuatan-kekuatan yang lebih besar yang terkait dengan gangguan perilaku, misalnya kemiskinan. Terjadi beberapa perkembangan yang meresahkan di bidang psikologi klinis dan kesehatan mental secara umum. Semakin banyaknya studi studi follow up memuncukan kebimbangan tentang efektivitas psikoterapi. Disamping itu hasil penelitian menunjukan bahwa interpretasi kompleks para klinisi kurang prediktif dibanding rumusan statistik sederhana yang hanya didasarkan pada skor-skor tes dan data riwayat hidup. Sejak pertengahan 1950-an, hasilnya sering kali adalah penumpukan orang-orang sakit mental di lokasi-lokasi lain.  Ketika pertumbuhan jumlah college berhenti dan dana publik menjadi semakin langka pada akhir 1970-an dan 1980-an, pekerjaan untuk psikolog klinis. Banyak diantara mereka yang bukan merupakan produk universitas-universitas yang sudah mapan(established), tetapi produk kelompok schools of professional practitioner dan bukan menggunakan boulder model of the scientist professional. Sebagian mengakui gelar doctor of psychology (Psy. D) dan bukan doctor of psychology (Ph.D).
Pada 1970-an dan 1980-an beberapa bidang keahlian khusus baru diorgansasikan dan batas-batas yang lebih tegas mulai ditetapkan, seperti neuropskologi, psikologi kesehatan, psikologi olahraga, psikologi keluarga, dan psikologi forensik. Psikologi klinis semakin lama semakin terspesifikkan.

E.     PERIODE V : PERKEMBANGAN MUTAKHIR DAN MASA DEPANYA
Pada 1990-an psikologi dan profesi-profesi perawatan kesehatan lain menelaah persoalan reformasi perawatan kesehatan di Amerika Serikat, termasuk kemungkinan asuransi kesehatan nasional. Teori dan riset terus berkembang di akhir abad ke-20. Yang paling menonjol antara lain adalah teknik-teknik neuroging – cara untuk menunjukan fungsi otak. Sebagian mendasarkan diri pada elaborasi electroencephalography (EEG) perekaman gelombang otak. Merasa kecewa dengan segala hal yang mereka anggap sebagai pengontrolan APA oleh para klinisi dalam masalah-masalah profesional, sejumlah akademisi dan psikolog mendirikan organisasi American Psychological Society (APS) pada 1988. Sebagian sebagai respons terhadap APS, APA membentuk empat direktorat : Science, Education, Public Interest, dan Practice.
Sejak perang dunia II, jumlah anggota APA terus bertambah dan jumlah divisinya pun secara sedikit demi sedikit terus bertambah. Pada 1980-an dan 1990-an penambahan itu semakin pesat sebagai respons terhadap beragam interest groups dalam psikologi. Sebagai rangkuman, tampaknya tren utama dalam pola yang terus menerus berkembang ini adalah semakin banyak jenis klien, aktivitas, dan setting yang dimasukan ke dalam lingkup psikologi klinis. Klinik-klinik pada 1920-an dan 1930-an terutama berhubungan dengan anak-anak yang mengalami retardasi, mengalami masalah penyesuaian dan delingkuen. Buku teks pertama dibidang psikologi klinis (Loutit, 1936) diberi judul A Handbook of Children’s Behavior Problems.

F.        PERKEMBANGAN SEJARAH PSIKOLOGI KLINIS DI INDONESIA
Di Indonesia sendiri pendidikan psikologi dipelopri oleh Slamet Iman Santoso. Pendidikan ini diharapkan dapat membentuk suatu lembaga yang mampu menempatkan the right man in the right place, karena pada masa itu banyak kejadian di mana orang-orang yang kurang kompeten menduduki posisi penting sehingga membuat keputusan yang salah.
Awal dari pendidikan psikologi dilakukan di lembaga psikoteknik yang dipimpin oleh Teutelink yang kemudian menjadi program stiudy psikologi yang pernah bernaung di bawah brbagai fakultas di lingkungan Universitas Indonesia. Di Jakarta, mata kuliah filsafat dinaungi fakultas sastra; mata kulah statistik oleh fakultas ekonomi, dan mata kuliah faat oleh fakultas kedokteran.
Program studi psikologi kemudian pada tahun 1956-1960 menjadi jurusan psikologi pada fakultas kedokteran UI. Pada tahun 1960 psikologi menjadi fakultas yang berdiri sendiri di UI (Somadikarta et. Al. 2000). Kurikulum dan pelaksanaan program study psikologi dimulai sebelum tahun 1960, dibina oleh para pakar yang mendapat pendidikan Doktor (S3) dan Doploma dari negeri Belanda dan Jerman. Liepokliem mendirikan bagian klinis dan psikoterapi bertempat di barak I RSUP (RSCM). Yap Kie Hien mendirikan bagian psikologi eksperimen di salemba. Myra Sidharta mendirikan klinik bimbingan anak. Koestoer dan Moelyono memimpin agian psikologi kejuruan dan perusahaan (sekarang psikologi industri dan organisasi) kemudian diperkuat oleh A.S.Munandar. bagian posikologi sosial dirintis oleh Marat kemudian dipimpin oleh Z.Joesoef. setelah kepergian Liepokliem ke Australia, bagian psikologi klinis dan psikoterapi berganti nama menjadi bagian psikologi klinis dan konseling dipimpin oleh Yap Kie Hien (1960-1969). Namun dengan adanya pengertian yang luas tentang psikologi klinis, maka nama bagian psikologi klinis-konseling berganti lagi menjadi bagian psikologi klinis.
Sejak tahun 1992, pendidikan akademik dan pendidikan profesi psikolog dipisahkan untuk memungkinkan sarjana psikologi meneruskan ke bidang lain yang mereka minati. Sebelumnya, sarjana psikologi adalah juga psikolog karena pendidikan praktik digabungkan pendidikan akademik. Sejak tahun 20200, suatu forum menyepakati bahwa prasyarat bagi pendidikan profesi psikolog – agar dapat melakukan praktik psikologi – adalah tingkat S2, namun hal itu baru diberlakukan di UI saja. Forum ini terdiri dari dekan-dekan Fakultas Psikologi – yang kini mencapai 20 Fakultas Psikologi negeri dan swasta – dan organisasi Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
Sejak 1994, psikolog yang berpraktik – artinya memberikan konsultasi psikologi, melakukan asesmen atau psikodiagnostik, dan melakukan konseling dan terapi – diwajibkan memiliki Izin Praktik Psikolog. Izin ini diperoleh setelah mereka memperoleh rekomendasi dari oeganisasi profesi – dulu Ikatan Sarjana Psikologi, sekarang Himpsi. Izin diterbitkan oleh Departemen Tenaga Kerja (1994-2000) dan rencananya akan dikeluarkan oleh Himpsi sendiri.
Di Indonesia pendidikan profesi spesialis psikologi klinis secara formal belum diadakan, padahal sebenarnya sudah cukup banyak pakar yang berpengalaman di berbagai bidang psikologi klinis seperti terapi tingkahlaku, family therapy, counseling. Upaya untuk membuka jalur pendidikan spesialistik-profesional semestinya didukung oleh organisasi profesi (ISPSI/HIMPSI) karena pihak pemerintah – yakni Direktorat Pendidikan Tinggi Dep. Pendidikan Naisonal – lebih mengutamakan pendidikan akademik S1, S2, dan S3.

Jumat, 27 April 2018

Gangguan Kepribadian Dalam Psikologi Klinis


7 Gangguan Kepribadian dalam Psikologi Klinis

Hasil gambar untuk psikologi klinis

Tipe kepribadian manusia  berbeda-beda tergantung pada masing-masing individu. Kepribadian sendiri adalah pikiran, perasaan dan perilaku yang bertumpuk. Tumpukan-tumpukan tersebut akan mempengaruhi dirimu sendiri terutama pada cara berpikir, merasakan dan berperilaku. Gangguan kepribadian adalah gangguan kejiwaan yang menyerang perilaku, pola pikir dan sikap yang menimbulkan masalah hidup. Salah satu ciri seseorang ynang mengalami gangguan kepribadian adalah dia merasa bahwa  apa yang dilakukannya adalah benar. Meskipun hal tersebut menimbulkan masalah bagi orang lain, dia merasa bahwa pola pikir dan cara yang dilakukannya adlaah benar. Gangguan kepribadian ini biasanya dibawa sejak kecil hingga ia dewasa.

1. Gangguan Kepribadian Skizotipal

Adalah gangguan kejiwaan yang berkaitan dengankecemasan sosial, paranoid dan percaya pada sesuatu yang tidak masuk akal. Seseorang dengan gangguan ini akan menghindari adanya hubungan dekat sebab menurutnya hubungan dekat hanya akan menimbulkan dampak buruk. Selain itu, ia juga cendeurng percaya terhadap sesuatu yang berkaitan dengan paranormal dan takhayul.
Tapi tidak semuanya yang percaya takhayul itu termasuk gangguan kepribadian ya. Gangguan ini biasanya hanya terjadi 3% dari populasi dan lebih besar menyerang laki-laki. Penyebab gangguan ini belum pasti, namun kemungkinannya muncul karena kesalahn fungsi otak sdan fakor genetik. Ciri-ciri gangguan skizotipal :
  • Sulit berhubungan dekat dengan orang lain
  • Berpikir, mengekspresikan diri dan menggunakan kata-kata yang aneh dan tidak wajar
  • Berperilaku aneh
  • Merasa bisa membaca pikirna orang
  • Merasa gugup atau tegang dengan orang yang tidak sepaham dengannya
  • Gugup dan parno pada situasi sosial dengan orang lain
Cara penanganan gangguan ini adalah dengan berbagai jenis terapi dalam psikologi psikoterapi atau bisa juga dnegan gabungan psikolog dengan psikiater.

2. Gangguan Kepribadian Paranoid

Adalah gangguan kejiwaan yang cenderung bersikap parno, curiga dan tidak mempercayai orang. Ia biasanya lebih sensitif, mudah tersinggung dan menghubungkan segala sesuatu dengan hal menakutkan. Orang lain adalah pikah agressor merugikan yang ingin menyakiti, dan mencelakai sehingga ia memberontak dengan tujuan untuk mempertahankan harga dirinya.
Ia sering mengancam, memberontak, menolak tentang kesalahan-kesalahannya. Ia sering bersikap apriori dan memvonis sesuatu tanpa melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Penyebab gangguan ini juga beluk pasti, namun cenderung dimungkinkan akibat faktor genetik dan lingkunga. Terjadi pada laki-laki atau perempuan di awal fase 18-20 tahunan. Jenis gangguan kepribadian paranoid adalah :
  • Kepribadian mudah tersingggung, bereaksi pada pengalaman sehari-hari dengan rasa menyerah dan rendah diri serta menyalahkan orang lain
  • Keperibadian yang lebih agresif, kasar sangat peka pada sesuatu yang menjadi haknya.
Ciri-ciri gangguan kepribadian paranoid adalah :
  • Kepekaan berlebihan pada penolakan dan kegagalan
  • Cenderung mendendam, menolak memaafkan luka hati atau masalah kecil
  • Memaksa menuntut hak pribadi dengan menyalahartikan sikap orang lain
  • Kecurigaan berulang terhadap kesetiaan pasangan
  • Merasa dirinya paling penting

Biasanya memang seseorang dengan gangguan ini tidak mau untuk diterapi karena ia akan cenderung merasa curiga, namun jika ia berseida untuk diterapi, maka konseling dan psikoterapi adalah solusinya. Sebab gabungan keduanya akan membuat proses penanganan menjadi lebih cepat.

3. Gangguan Kepribadian Skizoid

Adalah gangguan kejiwaan yang tidak mau berhubungan dengann orang lain, penuh dengan rahasia, bersikap dingin dan apatis terhadap orang lain. Untuk menciptakan keinginannya bersosialisasi, orang dengan gangguan skizoid akn menciptakan khayalannya secara detail lengkap dan eksklusif.
Skizoid sendiri masih ada kaitannya dnegan skizoyipas dan skizofrenia. Seseorang dengan gangguan kepribadian ini akan berdampak negatif pada dirinya sendiri sebab ia tidak memiliki status sosial yang baik. Peneliti meyakini bahwa penyebab gangguan kepribadian ibi adalah faktor genetik dan pola asuh. Ciri-ciri gangguan kepribadian :
  • Tidak mau berhubungan akrab dengan orang lain
  • Lebih senang berkhayal
  • Memilih hidup tanpa ada gangguan ornag lain
  • Susah dibahagiakan
  • Tidak tertarik dengan hubungan intim
  • Bersikap dngin
  • Minim selera humor
  • Sulit berekspresi
  • Tidak mempunyai motivasi
  • Tidak berekasi saat dipuji atau dikritik
Penanganan gangguan kepribadian ini jarang sekali dihadapkan pada dunia klinis, sehingga penanganan yang efektif masih belum diketahui.

4. Gangguan Kepribadian Antisosial

Adalah gangguan kepribadian yang cenderung melawan hak-hak milik orang lain. Seseorang dengan gangguan ini memiliki moral yang tidak terlihat, pernah berbuat kriminal atau melanggar hukum dan berperilaku agresif. Penyebab gangguan antisosial adalah belum diketahui pasti, namun ilmuwan meyakini bahwa terdapat gangguan struktur otak dan perilaku orang tua yang agresif. Ciri-ciri gangguan kepribadian antisosial adalah :
  • Membahyakan diri sendiri
  • Melakukan tindakan yang tidak menyenangkan orang lain
  • Mudah bosan dan bertindak tanpa berpikir
  • Melakukan segala cara untuk mendapatkan yang diinginkan
  • Agresif dan sering berkelahi
  • Punya jejak kriminal
  • Tidak punya rasa bersalah
Penanganan pada gangguan ini sangat sulit, sebab yang merasakan dampak gangguan ini adalah masyarakat sendiri bukan pelakunya. Jika ingin melakuakn penangan, maka psikoterapi dengan terapi bicara sangat mungkin dilakukan.

5. Gangguan Kepribadian Borderline

Atau Bordeline Personality Disorder adalah gangguan kejiwaan yang memiliki emosi tidak stabil dengan perilaku tidak normal dan kurangnya pengendalian diri. Ciri utama gangguan kepribadian ini adalah emosinya yang cepat berubah. Yang pada awalnya ia senang dan tertawa, ia kemudian akan menjadi menangis.
Ia pun juga cenderung melakukan sesuatu yang mengancam nyawa, merasa kosong dan membahayakan orang lain. Selain itu, ia juga beresiko mengkonsumsi alkohol, narkoba dan depresi. Gangguan ini sering kali muncul sekitar dewasa awal atau setelah habis masa remaja.
Ilmuwan mengatakan, bahwa penyebab gangguan kepribadian ini biasanya adalah faktor genetik, kelainan otak, lingkungan, salah pergaulan atau karena tumpukan kejadian traumatis. Ciri-ciri gangguan kepribadian borderline adalah :
  • Takut ditinggalkan taua diabaikan
  • Emosi yang naik turun karena kejadian sepele
  • Sukit membangun dan mempertahankan hubungan
  • Bertindak tanpa berpikir
  • Ada keinginan untuk bunuh diri
  • Merasa sendiri dan kosong
  • Mudah sekali marah
  • Saat stres, ia akan merasa paranoid, halusinasi, mati rasa, melamun dan sering lupa
Penanganan gangguan ini adalah dnegan psikoterapi atau dengan kombinasi obat. Walapun tidak ada obat khsus, namun terdapat obat yang memabntu mengurangi gejalanya seperti depresi, impulsif, agresi atau kecemasan. Obat yang diberikan bisa berupa antidepresan, antipsikotik atau obat penstabil mood dengan resep dokter. Atau bisa juga dengan perawatan inap di rumah sakit untuk melindungi pasien agar tidak bunuh diri atau menyakiti orang lain.

6. Gangguan Kepribadian Histrionik

Adalah gangguan mencari perhatian lebih dengan perilaku menggoda atau tidak pantas demi diterima oleh orang lain. muncul pada fase dewasa, seseorang dengan gangguan ini memiliki karakter ceria, lebay, antusias dan genit. Presentase gangguan ini adalah 2-3% dari populasi dan 4 kali sering dialami oleh perempuan.
Orang dengan gangguan ini akan lebih provokatif pada seksual, berpenampilan mencolok, egois, selalu ingin dipuji dan gampang dipengaruhi orang lain.
Penyebab gangguan kepribadian ini diyakini oleh ilmuwan akibat dari bentukan lingkungan dan faktor genetik. Atau ada dugaan lain, bahwa gangguan ini muncuk karena kedisiplinan yang tidak dibenuk dan menirukan perilaku lebay dari orang sekitarnya. Ciri-ciri gangguan kepribadian histrionik adalah :
  • Merasa tidak nyaman bila tidak diperhatkan
  • Bersikap genit
  • Provokatif dan memastikan dirinya adalah pusat perhatian
  • Selalu kahwatir dengan pendapat orang lain
  • Mudah dipengaruhi
  • Drama dan overacting
  • Bersikap intim
  • Meniru gaya bicara tokoh nyata atau film
  • Menggunakan fisiknya untuk menairk perhatian
Seseorang yang memiliki gangguan ini sering menganggap bahwa ini bukanlah jenis gangguan kepribadian. Namun, jika memang seseorang mau untuk ditangani, maka psikoterapi adalah penangan efektif.

7. Gangguan Kepribadian Narsistik

Adalah gangguan kejiwaan yang menganggap dirinya penting, senang dipuji berlebihan dna tidak mampu memahami perasaan orang lain. Seseorang dengan gangguan ini sering memikirkan cara sukses dan mendapatkan kesuksesan atau sibuk memikirkan tentang penampilannya.
Narsistik sendiri diambil dari mitologi Yunani tentang seseorang bernama Narcissus yang mencari cinta sejati. Walaupun banyak wanita yang datang, namun ia menolaknya. Sampai suatu saat, ia melihat sosok indah di pantulan air. Ia jatuh cinta pada pantulan itu, lalu menceburkan dirinya ke kolam, hingga ia pun mati di kolam tersebut. sosok dalam pantulan air itu sesungguhnya adalah dirinya sendiri.
Dengan kisah seperti ini bisa didapatkan bahwa ciri narsistik sendiri adlaah mencintai dirinya sendiri. Penyebab gangguan kepribadian ini adalah faktor genetik dan lingkungan. Bisa juga karena perlakuan istimewa sejak kecil. Namun untuk mendapatkan hasil yang valid, perlu adanya diagnosa psikolog atau psikiater. Ciri-ciri gangguan kepribadian adalah :
  • Percaya bahwa dia adalah unik
  • Memiliki self-esteem yang rapuh
  • Marah jika orang lain cuek
  • Iri dengan kesuksesan orang lain
  • Kebutuhan mereka harus diatas orang lain
  • Egois
  • Suka memanfaatkan orang lain
Penaganannya adalah dengan terapi psikoanalisa dna terapi CBT. Obat khususnya tidak ada, namun psikiater dapat meresepkan obat deperesi, cemas atau obat lainnya.